Kebutuhan akan berpikir lateral timbul dari cara pikiran bekerja yang memiliki sistemnya untuk mengolah informasi yang sangat efektif. Dalam berpikir lateral, tidak mungkin kita hanya mendapatkan keuntungan saja tanpa kerugian. Hai ini karena berpikir lateral merupakan upaya untuk mengimbangi kerugian, sementara orang tetap menikmati keuntungannya.
Adanya berpikir lateral sangat bergantung pada komunikasi kode yang telah disepakati sebelumnya. Komunikasi kode yang dimaksudkan adalah perintah yang secara rinci dan sederhana kepada komunikan lain. Semisal “lanjutkan dan laksanakan rencana no.4”? kalimat sederhana tersebut akan menjadi konkret jika dipahami oleh komunikan lainnya. Istilah ‘rencana no.4’ perlu penjelasan terlebih dahulu karena sifatnya yang bermakna ganda. Bila istilah tersebut diartikan sebuah wilayah yang harus di jaga maka itulah yang harus dilanjutkan untuk dilaksanakan.
Komunikasi melalui kode hanya dapat bekerja bila sudah ada pola yang ditetapkan sebelumnya. Pola-pola ini kemudian disusun sedemikian rupa hingga menghasilkan kode yang mudah dipahami. Kode bertindak sebagai kata picu yang mengidentifikasikan dan memanggil pola yang anda inginkan. Dalam sistem kode, ada banyak keuntungan yang didapatkan karena dapat merubah bahasa yang sebenarnya rumit menjadi mudah dipahami dengan cepat dan tanpa banyak tenaga.
Bila anda mengenali seorang pria dengan mendengar nama ‘Paus Benectikus’, maka itu berarti anda menggunakan kode dalam arti judul. Tetapi bila anda mengenalinya melalui suara maka itu berarti anda menggunakan bagian dari pola.
Pikiran merupakan sistem pembuat pola, dimana timbul dari kemampuan menciptakan, menyimpan dan mengenali pola. Pikiran pun dapat menerima pola siap pakai yang disuapkan kepadanya guna efiensi terhadap lingkungan. Pikiran memberi peluang bagi informasi untuk berperilaku dengan cara memilah ingatan. Ingatan adalah apa saja yang terjadi dan yan tidak sama sekali tidak terjadi semacam jejak yang tertinggal. Informasi yang masuk kedalam otak meninggalkan jejak pada perilaku yang berubah dari sel saraf yang membentuk permukaan ingatan yang dapat bertahan lama atau tidak.
Ciri fundamental dari sistem ingatan pengatur diri yang pasif adalah rentang perhatian yang terbatas, dimana daerah yang diaktifkan akan menjadi daerah koheren tunggal dan daerah koheren yang tunggal ini akan didapatkan pada bagian permukaan ingatan yang paling mudah diaktifkan. Daerah itu tentunya daerah yang sering dijumpai dan paling banyak meninggalkan jejak. Dengan cara ini, pikiran membangun stok pola yang sudah dibuat yang merupakan basis bagi komunikasi kode.
Humor menjadi wawasan.
Sifat temporer perpindahannya akan menimbulkan humor dan bila permanen maka perpindahan akan menjadi wawasan. Terkadang reaksi terhadap suatu pemecahan wawasan berupa gelak tawa bahkan sampai tidak ada yang lucu sama sekali. Dalam berbagai situasi, suatu harapan dibangkitkan oleh cara informasi dengan perpaduan. Humor dan wawasan adalah karakteristik dari jenis sistem pengolah informasi.
Pada dasarnya, keuntungan berpikir lateral adalah kecepatan pengenalan dan dengan demikian kecepatan reaksi. Orang dapat mengenali apa yang tengah ia cari dengan cara efisien. Tujuan dari berpikir lateral adalah untuk mengatasi keterbatasan-keterbatasan ini dengan memberikan sarana untuk menyusun ulang dari pola klise dengan cara baru sehingga menghasilkan gagasan baru pula. Gangguan dan provokasi hanya berguna bila informasinya kemudian digabungkan kembali untuk menghasilkan pola baru.
Pikiran menangani informasi dengan cara yang khas. Cara ini sangat efektif dan memiliki banyak sekali keuntungan praktis. Namun, cara ini juga mempunyai keterbatasan. Secara khusus, pikiran bagus untuk menegakkan pola-pola konsep, tetapi tidak menyusun ulang pola-pola tadi agar menjadi mutakhir. Dari keterbatasan yang melekat inilah kebutuhan akan berpikir lateral timbul.
Komentar
Posting Komentar